Rektor Universitas Negeri, Dekan, Eksekutif BUMN dan Freeport Tamatkan Studi Insinyur di FTI UMI

Rektor Universitas Negeri, Dekan, Eksekutif BUMN dan Freeport Tamatkan Studi Insinyur di FTI UMI

Sebanyak 281 lulusan Program Studi Program Profesi Insinyur ( PS PPI ) pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ) diambil sumpahnya sebagai insinyur oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia atau PII, Dr Ir Heru Dewanto IPU.

Pengambilan sumpah dilakukan secara virtual, Jumat (19/6/2020), di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 dengan mengacu pada protokol kesehatan.

Disiarkan secara live melalui channel YouTube Tribun Timur dan fanpage Facebook Tribun Timur.

Mereka yang disumpah berasal dari angkatan ke-7.
Istimewanya, para penyandang gelar baru insinyur dari PS PPI itu bukanlah orang-orang biasa sebab mereka sedang menempati posisi strategis

Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Aceh Dr Ir, Hafnidar A Rani; 

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti, Prof Dr Ir Indra Surjati MT IPM; 

Wakil Rektor 1 Universitas Kristen Maranatha, Dr Olga Catherina Pattipawaej; 

Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Dr Eduart Wolok; dan 

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Prof Hari Purnomo.

Indra Surjati tak hanya seorang dari Universitas Trisakti.

Ada juga wakil dekan dan pejabat lainnya di perguruan tinggi swasta ternama di Ibu Kota itu.
Dosen Universitas Negeri Makassar atau UNM turut menyelesaikan Program Profesi Insinyur di FTI UMI, lalu ada alumni Institut Teknologi Bandung atau ITB dan Universitas Hasanuddin atau Unhas.

Di dalam daftar alumni PS PPI FTI UMI angkatan VII, tertera pula nama sejumlah pejabat eselon pemerintah daerah dan kementerian.

Selain dari lingkungan perguruan tinggi dan pemerintahan, alumni angkatan VII diisi sejumlah eskekutif di PT Pupuk Kaltim dan karyawan Pertamina Lubricants (BUMN).


Lalu, ada eksekutif di Petronas Carigali Indonesia, eksekutif di PT Freeport Indonesia, dan karyawan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Setelah disumpah, mereka akan diwisuda secara virtual pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Pengambilan sumpah dan wisuda virtual yang akan datang merupakan yang pertama digelar FTI dan UMI.

Kenapa Mereka Harus Kuliah Insinyur Lagi?
Berdasarkan Pasal 7 Undang Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, bagi seseorang yang ingin menggunakan gelar profesi insinyur harus lulus dari Program Profesi Insinyur.

UU Keinsinyuran juga mengamanahkan bahwa insinyur teregistrasi yang berhak untuk menyelenggarakan praktek keinsinyuran dengan segala kewajiban yang diatur dalam undang undang ini.

Saat ini alumni PS PPI UMI, termasuk yang disumpah pada Jumat kemarin mencapai lebih dari 700-an insinyur.

Heru Dewanto, mantan CEO PT Indika Multi Energi International dan mantan Presdir PT Cirebon Energi Prasarana mengatakan, UMI kini mencatat rekor sebagai peguruan tinggi pencetak insinyur terbanyak di Indonesia.

"UMI mencetak rekor sebagai perguruan tinggi yang meluluskan atau menghasilkan Insinyur terbanyak dari 41 perguruan tinggi di Indonesia yang melaksanakan program PS PPI," kata Heru Dewanto.

Program Profesi Insinyur diselenggarkan perguruan tinggi, namun gelar diberikan oleh organisasi profesi, yakni PII.

UMI merupakan perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia dan di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan Program Profesi Insinyur.

Program Profesi Insinyur di FTI UMI berjalan mulai Agustus 2017.(Tribun Timur